Bismillaah..............2...............
Pendidikan
luar sekolah ? Yapss, apakah kamu tahu apa itu pendidikan luar sekolah? Atau
mungkin terdengar asing di telinga?
Betul
sekali, untuk sebagian orang tentu saja terdengar asing ditelinga, karena
memang Istilah-istilah serupa pun banyak sekali yang erat sangkut pautnya
dengan Pendidikan Luar Sekolah...
Simak
penjelasan berikutnya ya....
Di dalam khazanah pendidikan luar sekolah selama ini
sedah dikenal beberapa istilah yang erat sangkut pautnya dengan pendidikan luar
sekolah. Istilah-istilah yang dimaksud penting untuk di kenali dalam rangka
membangun konsep, batasan atau pengertian pendidikan luar sekolah.
Istilah-istilah tersebut ada yang memang diimunculkan di Indonesia sendiri, dan
ada pula yang berasal dari luar.
Beberapa
istilah yang berasal dari luar seperti :
1.
Mass education
2.
Community education
3.
Fundamental
education
4.
Extention education
5.
Community
development
6.
Adult education
7.
Learning society
8.
Life long education
9.
Formal, non formal
dan informal education
Sedangkan istilah yang sudah lama dikenal dan digunakan
secara luar di Indonesia ialah Pendidikan Masyarakat. Belakangan ini, Komisi
Pembaharuan Pendidikan Nasional juga menmpilkan suatu konsepsi tentang
pendidikan kemasyrakatan. Istilah-istiilah tadi kesemuanya akan di jelaskan
makna atau pemakainannya masing-masing sebelum sampai pada pemberian batasan
terhadap istilah Pendidikan Luar Sekolah itu sendiri. Dalam hubungan ini
istilah :
1.
Pendidikan
masyarakat
2.
Pendidikan
kemasyarakatan dan
3.
Pendidikan formal,
non formal dan in formal
A.
MASS EDUCATION
Istilah
mass education menunjukkan pada aktifitas pendidikan di masyarakat yang
sasarannya kepada individu-individu yang mengalami keterlantaran pendidikan,
yaitu yang mengalami keterlantaran pendidikan, yaitu individu-individu yang
tidak berkesempatan memperoleh pendidikan melalui jalur sekolah, tetapi putus
ditengah jalan dan belum sempat terbebas dari kebuta hurufan. Mass education
ini dapat dikatakan semacam literacy
program (pemberantasan buta huruf atau program keaksaraan), tentu saja tidak
bertujuan supaya orang-orang didiknya bisa baca tulis, tetapi juga supaya
memperoleh pengetahuan umum yang relevan bagi keperluan hidupnya sehari-hari.
Individu yang menjadi sasarannya ialah pemuda-pemuda dan orang dewasa.
Perlaksanaanya melalui kursus-kursus.
B.
COMMUNITY EDUCATION
Istilah community education menunjuk
pada suatu gerakan pendidikan yang ditujukan bagi persekutuan-persekutuan
hidup, sehingga berkemampuan dan berkebiasaan hidup tertentu, tentu saja yang
relevan dengan keperluan hidup dari persekutuan-persekutuan hidup yang
dimaksud. Pada gerakan pendidikan ini, persekutuan hidup dilihat sebagai satu
keutuhan hidup dilihat sebagai satu keutuhan sosio budaya yang memerlukan
bimbingan-bimbingan dan pengarahan-pengarahan supaya memiliki
pandangan-pandangan baru, sikap-sikap baru, kebiasaan-kebiasaan baru serta pada
akhirnya berkemampuan untuk mengurus dan menolong dirinya sendiri.
Pelaksanaannya melalui penyuluhan-penyuluhan dan bimbingan kelompok.
C.
FUNDAMENTAL EDUCATION
Istilah
fundamental education menunjuk pada suatu gerakan pendidikan yang bertujuan
untuk memajukan perikehidupan dan
penhidupan masyarakat, baik di bidang sosial maupun ekonomi. Untuk memajukan
kehidupan dan penghidupan ekonomi tersebut, diperlukan pendidikan minimum pada
warga masyarakat, baik bagi laki-laki maupun wanita, pemuda maupun orang dewasa
dan bahkan juga pada anak-anak.gerakan pendidikan ini ditujukan pada lingkungan
masyarakat di daerah-daerah terbelakang, maksudnya, supaya setiap orang baik selaku
pekerjja, individu maupun anggota masyarakat menjadi lebih mampu menyesuaikan
diri dan mengembangkan lingkungannya. Pelaksanaannya melalui penyuluhan dan
kursus.
D.
EXTENTION EDUCATION
Istilah
extention education menunjuk pada suatu gerakan pendidikan, bimbingan dan
penyuluhan kepada masyarakat yang dilakukan oleh lembaga-lembaga pendidikan
tinggi (bisa juga lembaga menengah). Gerakan ini dilakukan dengan bekerja sama
dengan instansi-instansi pemerintah yang relevan. Fakultas pertanian misalnya,
mereka bekerjasama dengan dinas pertanian di sutau wilayah untuk menanganu
bimbingan dan penyuluhan pertanian di tengah-tengah masyarakat, kemudian
mengirimkan sejumlah mahasiswa guna terjun ke masyarakat sasaran. Extention
education ini bisa dipandang sebagai aktifitas pengabdian masyarakat dari
lemaga-lembaga pendidikan formal khususnya lembaga pendidikan tinggi.
E.
COMMUNITY DEVELOPMENT
Istilah
community development menunjuk pada usaha, proses atau gerakan supaya
masyarakat sebagai satu organisasi atau sistem sosial bisa berkembang menjadi
mampu menolong diri sendiri. Semboyan yang amat populer adalah Help the people help them selves. Gerakan
ini menggukanan bimbingan dan persuasi, baik individu maupun kelompok terutama
pada orang atau kelompok dinilai fungsional sebgai penggerak
perubahan-perubahan atau pengembangan di lingkungan masyarakat.
F.
ADULT EDUCATION
Istilah
adult education menunjuk pada aktifitas pendidikan bagi orang-orang dewasa yang
berlangsung di luar sistem persekolahan. Pengertian orang dewasa ini, termasuk
juga mereka yang berusia muda atau remaja, baik laki-laki atau perempuan. Ada
beberapa jenis program yaitu :
a.
yang bersifat
rekreatif-apresiatif dan kesegaran jasmani.
b.
Pendidikan bekal
bekerja
c.
Pendidikan jiwa
raga
d.
Pendidikan kader
G.
LEARNING SOCIETY
Istilah
learning society menunjuk pada kenyataan dimana warga masyarakat secara aktif
menggali pengalaman belajar di dalam setiap sela dan segi kehidupannya. Dalam
hubungan ini, bukan lagi warga masyarakat yang ditarik-tarik atau malahh
digiring untuk mengikuti pendidikan pada suatu lembaga resmi, aka tetapi warga masyarakat yang gemar belajar
secara sadar melakukan aktifitas belajar individual dan mandiri. Aktifitas
tersebut bukan hanya dengan jalan membaca buku, majalah atau surat kabar, akan
tetapi ada kesenjangan dengan penuh kesadaran untuk memburu pengetahuan,
keterampilan dan lainnya.
H.
LIFE LONG EDUCATION
Istilah
life long education menunjuk pada suatu kenyataan, suatu kesadaran baru, suatu
azas baru dan juga suatu harapan baru, bahwa proses pendidikan dan kebutuhan
pendidikan berlangsung sepanjang hidup manusia. Tidak ada istilah “terlambat,
terlalu tua, terlalui dini untuk melajar”sebab ia memang berlangsung dan dapat
secara sengaja diarahkan dan diintensifkan di sepanjang hidup manusia.
I.
PENDIDIKAN FORMAL, NON FORMAL DAN INFORMAL
Pendidikan formal menunjuk pada sistem persekolahan.
Pendidikan sistem persekolahan tersebut, ia terstandardisir, sedemikian rupa,
paling tidak di dalam wujud legalitas-formalnya. Dapat dikatakan bahwa
pendidikan fomal memiliki persyaratan organisasi dan pengelolaan yang relatif
ketat, lebih formalitas, dan lebih terikat pada legalitas formal-administratif.
Pendidikan non formal, paket
pendidikannya berjangka pendek, setiap program pendidikan merupakan suatu paket
yang sangat spesifik dan biasanya lahir dari kebutuhan yang sangat dirasakan
keperluannya, persyarakat enrolmennya lebih fleksible baik di dalam hal usia
maupun tingkat kemampuan, persyarakat unsur pengelolaaanya juga lebih fleksible
dan luwes.
Pendidikan informal, sama sekali tidak
terorganisasi secara struktural, tidak terdapat penjenjangan kronologis, tidak
mengenal adanya kredensials, lebih merupakan hasil pengalaman belajar
individual mandiri.
SUMBER: Faisal,
Sanafiah.1981. Pendidikan Luar Sekolah. Usaha
Nasional;Surabaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar