Selasa, 30 Oktober 2018

PENGKAJIAN KONSEP PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH.............


Bismillaah..............2...............
Pendidikan luar sekolah ? Yapss, apakah kamu tahu apa itu pendidikan luar sekolah? Atau mungkin terdengar asing di telinga?
Betul sekali, untuk sebagian orang tentu saja terdengar asing ditelinga, karena memang Istilah-istilah serupa pun banyak sekali yang erat sangkut pautnya dengan Pendidikan Luar Sekolah...
Simak penjelasan berikutnya ya....
Di dalam khazanah pendidikan luar sekolah selama ini sedah dikenal beberapa istilah yang erat sangkut pautnya dengan pendidikan luar sekolah. Istilah-istilah yang dimaksud penting untuk di kenali dalam rangka membangun konsep, batasan atau pengertian pendidikan luar sekolah. Istilah-istilah tersebut ada yang memang diimunculkan di Indonesia sendiri, dan ada pula yang berasal dari luar.
Beberapa istilah yang berasal dari luar seperti :
1.      Mass education
2.      Community education
3.      Fundamental education
4.      Extention education
5.      Community development
6.      Adult education
7.      Learning society
8.      Life long education
9.      Formal, non formal dan informal education
Sedangkan istilah yang sudah lama dikenal dan digunakan secara luar di Indonesia ialah Pendidikan Masyarakat. Belakangan ini, Komisi Pembaharuan Pendidikan Nasional juga menmpilkan suatu konsepsi tentang pendidikan kemasyrakatan. Istilah-istiilah tadi kesemuanya akan di jelaskan makna atau pemakainannya masing-masing sebelum sampai pada pemberian batasan terhadap istilah Pendidikan Luar Sekolah itu sendiri. Dalam hubungan ini istilah :
1.      Pendidikan masyarakat
2.      Pendidikan kemasyarakatan dan
3.      Pendidikan formal, non formal dan in formal

A.    MASS EDUCATION
Istilah mass education menunjukkan pada aktifitas pendidikan di masyarakat yang sasarannya kepada individu-individu yang mengalami keterlantaran pendidikan, yaitu yang mengalami keterlantaran pendidikan, yaitu individu-individu yang tidak berkesempatan memperoleh pendidikan melalui jalur sekolah, tetapi putus ditengah jalan dan belum sempat terbebas dari kebuta hurufan. Mass education ini dapat dikatakan semacam literacy program (pemberantasan buta huruf atau program keaksaraan), tentu saja tidak bertujuan supaya orang-orang didiknya bisa baca tulis, tetapi juga supaya memperoleh pengetahuan umum yang relevan bagi keperluan hidupnya sehari-hari. Individu yang menjadi sasarannya ialah pemuda-pemuda dan orang dewasa. Perlaksanaanya melalui kursus-kursus.

B.     COMMUNITY EDUCATION
        Istilah community education menunjuk pada suatu gerakan pendidikan yang ditujukan bagi persekutuan-persekutuan hidup, sehingga berkemampuan dan berkebiasaan hidup tertentu, tentu saja yang relevan dengan keperluan hidup dari persekutuan-persekutuan hidup yang dimaksud. Pada gerakan pendidikan ini, persekutuan hidup dilihat sebagai satu keutuhan hidup dilihat sebagai satu keutuhan sosio budaya yang memerlukan bimbingan-bimbingan dan pengarahan-pengarahan supaya memiliki pandangan-pandangan baru, sikap-sikap baru, kebiasaan-kebiasaan baru serta pada akhirnya berkemampuan untuk mengurus dan menolong dirinya sendiri. Pelaksanaannya melalui penyuluhan-penyuluhan dan bimbingan kelompok.

C.    FUNDAMENTAL EDUCATION
Istilah fundamental education menunjuk pada suatu gerakan pendidikan yang bertujuan untuk  memajukan perikehidupan dan penhidupan masyarakat, baik di bidang sosial maupun ekonomi. Untuk memajukan kehidupan dan penghidupan ekonomi tersebut, diperlukan pendidikan minimum pada warga masyarakat, baik bagi laki-laki maupun wanita, pemuda maupun orang dewasa dan bahkan juga pada anak-anak.gerakan pendidikan ini ditujukan pada lingkungan masyarakat di daerah-daerah terbelakang, maksudnya, supaya setiap orang baik selaku pekerjja, individu maupun anggota masyarakat menjadi lebih mampu menyesuaikan diri dan mengembangkan lingkungannya. Pelaksanaannya melalui penyuluhan dan kursus.

D.    EXTENTION EDUCATION
Istilah extention education menunjuk pada suatu gerakan pendidikan, bimbingan dan penyuluhan kepada masyarakat yang dilakukan oleh lembaga-lembaga pendidikan tinggi (bisa juga lembaga menengah). Gerakan ini dilakukan dengan bekerja sama dengan instansi-instansi pemerintah yang relevan. Fakultas pertanian misalnya, mereka bekerjasama dengan dinas pertanian di sutau wilayah untuk menanganu bimbingan dan penyuluhan pertanian di tengah-tengah masyarakat, kemudian mengirimkan sejumlah mahasiswa guna terjun ke masyarakat sasaran. Extention education ini bisa dipandang sebagai aktifitas pengabdian masyarakat dari lemaga-lembaga pendidikan formal khususnya lembaga pendidikan tinggi.

E.     COMMUNITY DEVELOPMENT
Istilah community development menunjuk pada usaha, proses atau gerakan supaya masyarakat sebagai satu organisasi atau sistem sosial bisa berkembang menjadi mampu menolong diri sendiri. Semboyan yang amat populer adalah Help the people help them selves. Gerakan ini menggukanan bimbingan dan persuasi, baik individu maupun kelompok terutama pada orang atau kelompok dinilai fungsional sebgai penggerak perubahan-perubahan atau pengembangan di lingkungan masyarakat.



F.     ADULT EDUCATION
Istilah adult education menunjuk pada aktifitas pendidikan bagi orang-orang dewasa yang berlangsung di luar sistem persekolahan. Pengertian orang dewasa ini, termasuk juga mereka yang berusia muda atau remaja, baik laki-laki atau perempuan. Ada beberapa jenis program yaitu :
a.       yang bersifat rekreatif-apresiatif dan kesegaran jasmani.
b.      Pendidikan bekal bekerja
c.       Pendidikan jiwa raga
d.      Pendidikan kader

G.    LEARNING SOCIETY
Istilah learning society menunjuk pada kenyataan dimana warga masyarakat secara aktif menggali pengalaman belajar di dalam setiap sela dan segi kehidupannya. Dalam hubungan ini, bukan lagi warga masyarakat yang ditarik-tarik atau malahh digiring untuk mengikuti pendidikan pada suatu lembaga resmi, aka  tetapi warga masyarakat yang gemar belajar secara sadar melakukan aktifitas belajar individual dan mandiri. Aktifitas tersebut bukan hanya dengan jalan membaca buku, majalah atau surat kabar, akan tetapi ada kesenjangan dengan penuh kesadaran untuk memburu pengetahuan, keterampilan dan lainnya.

H.    LIFE LONG EDUCATION
Istilah life long education menunjuk pada suatu kenyataan, suatu kesadaran baru, suatu azas baru dan juga suatu harapan baru, bahwa proses pendidikan dan kebutuhan pendidikan berlangsung sepanjang hidup manusia. Tidak ada istilah “terlambat, terlalu tua, terlalui dini untuk melajar”sebab ia memang berlangsung dan dapat secara sengaja diarahkan dan diintensifkan di sepanjang hidup manusia.

I.       PENDIDIKAN FORMAL, NON FORMAL DAN INFORMAL
        Pendidikan formal menunjuk pada sistem persekolahan. Pendidikan sistem persekolahan tersebut, ia terstandardisir, sedemikian rupa, paling tidak di dalam wujud legalitas-formalnya. Dapat dikatakan bahwa pendidikan fomal memiliki persyaratan organisasi dan pengelolaan yang relatif ketat, lebih formalitas, dan lebih terikat pada legalitas formal-administratif.
        Pendidikan non formal, paket pendidikannya berjangka pendek, setiap program pendidikan merupakan suatu paket yang sangat spesifik dan biasanya lahir dari kebutuhan yang sangat dirasakan keperluannya, persyarakat enrolmennya lebih fleksible baik di dalam hal usia maupun tingkat kemampuan, persyarakat unsur pengelolaaanya juga lebih fleksible dan luwes.
        Pendidikan informal, sama sekali tidak terorganisasi secara struktural, tidak terdapat penjenjangan kronologis, tidak mengenal adanya kredensials, lebih merupakan hasil pengalaman belajar individual mandiri.


SUMBER: Faisal, Sanafiah.1981. Pendidikan Luar Sekolah. Usaha Nasional;Surabaya



Tidak ada komentar:

Posting Komentar